THEODOLITE NT-3a
PENGERTIAN
Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk
pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal
dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut
tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua
buah titik lapangan.
Bagian-Bagian dari theodolite nt-3a :
KETERANGAN :
1. .Tombol
micrometer 13.
Sekrup koreksi Nivo tabung
2. Sekrup
penggerak halus vertical 14. Reflektor cahaya
3. Sekrup
pengunci penggerak vertical 15. Tanda ketinggian alat
4. Sekrup
pengunci penggerak horizontal 16. Slot penjepit
5. Sekrup
penggerak halus horizontal 17. Sekrup pengunci Nivo Tabung Telescop
6. Sekrup
pendatar Nivo 18. Nivo Tabung Telescop
7. Plat
dasar 19. Pemantul cahaya penglihatan Nivo
8. Pengunci
limbus 20. Visir Collimator
9. Sekrup
pengunci nonius 21. Lensa micrometer
10.Sekrup
penggerak halus nonius 22. Ring focus benang diafragma
11.Ring
pengatur posisi horizontal 23. Lensa okuler
12. Nivo
tabung 24. Ring focus
okuler
1. Ring
focus objektif 10. Slot Penjepit
2. Ring
bantalan lensa okuler 11.
Pengunci limbus
3. Lensa
okuler 12.
Reflektor cahaya
4. Penutup
Koreksi reticle 13.
Nivo tabung
5. Sekrup
pengunci penggerak vertical 14. Sekrup koreksi Nivo tabung
6. Sekrup
Pengatur bacaan Horizontal dan vertical 15. Nivo kotak
7. Sekrup
penggerak halus vertikal 16. Sekrup pendatar
Nivo
8. Pengunci
limbus 17. Plat dasar
9. Tanda
ketinggian alat
KETERANGAN :
1. Visir
Collimator 11. Penutup
Koreksi reticle
2. Lensa
objektif 12.
Ring bantalan lensa okuler
3. Sekrup
pengatur bacaan horizontal dan vertical 13.
Ring focus benang diafragma
4. Nivo
tabung 14.
Lensa okuler
5. Sekrup
koreksi Nivo tabung 15. Lensa micrometer
6. Sekrup
pengunci penggerak horizontal 16. Ring focus micrometer
7. Nivo
kotak 17. Sekrup pengunci penggerak
vertical
8. Sekrup
pendatar Nivo 18.
Tombol micrometer
9. Plat
dasar 19. Sekrup penggerak halus
vertical
10. Ring
focus objektif 20. Sekrup penggerak halus horizontal
PENGOPERASIAN THEODOLITE :
1)Penyiapan
Alat Theodolite
Cara kerja penyiapan alat theodolita antara
lain :
1.Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
2.Tinggikan setinggi dada
3.Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
4.Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
5.Kuatkan (injak) pedal kaki statif
6.Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7.Letakkan theodolite di tribar plat
8.Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
9.Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak /
vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga
sisi alat ukur tersebut.
10.Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar
dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat
ukur tersebut.
11.Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering
kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat
(BM), dilihat dari centering optic.
12.Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada
dinding.
13.Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran
dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui
nilai kesalaha index tersebut.
MACAM – MACAM THEODOLIT
1.Theodolite Reiterasi
Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu
dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.
Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat
sekrup pengunci plat nonius.
2.Theodolite Repetisi
Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros
sebagai sumbu putar.
Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup
nonius.
3. Theodolite Elektro Optis
Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara
theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop
pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi,
melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis
model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan
kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara
otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.
KONSTRUKSI THEODOLITE
Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagimenjadi 3
bagian, lihat gambar di bawah ini :
1.Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang
menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi
lingkaran ini dibuat pengunci limbus.
2.Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung
dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu.
Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang
berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua
tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan
2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo
tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus.
Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka
digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas
tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam
derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam
grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3.Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki
penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang
mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini
pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran
mendatar.
SISTEM SUMBU / POROS PADA
THEODOLITE
SYARAT – SYARAT THEODOLITE
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap
dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :
1.Sumbu kesatu benar – benar tegak / vertical.
2.Sumbu Kedua haarus benar – benar mendatar.
3.Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.
4.Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.
www.abangfinopse.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar